Pages

Jumat, 22 Maret 2013

TCP dan UDP


PERBDAAN PROTOCOL TCP DAN UDP, DAN CONTOH PENERAPANNYA DI JARKOM


Transmission Control Protocol (TCP)
Transmission Control Protocol (TCP) merupakan suatu layanan pengiriman berorientasi koneksi yang dapat diandalkan. Data TCP ditransmisikan dalam segmen-segmen dan suatu sesi harus ditetapkan sebelum host dapat mempertukarkan data. TCP memakai komunikasi byte-stream, yang berarti bahwa data diperlakukan sebagai suatu rangkaian byte.
TCP mampu mencapai keterandalannya dengan menugaskan rangkaian angka ke setiap segmen yang ditransmisikan. Jika suatu segmen dibagi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, maka host penerima mengerti apakah semua potongan itu sudah diterima. Suatu pengakuan akan memverifikasi bahwa host lain sudah menerima data itu. Bagi setiap segmen yang dikirimkan, host penerima harus menghasilkan acknowledgment (ACK) dalam periode tertentu. Bila pengirim tidak menerima ACK, maka data tersebut ditransmisikan ulang. Kalau segmen yang diterima ternyata rusak, maka host penerima akan membuangnya. Karena dalam kasus ini ACK tidak dikirimkan, maka pengirim mentransmisikan ulang segmen itu.
Hasil Simulasi Pengaruh Pengumpulan Paket Terhadap Kinerja TCP

Pertama kita lihat pengaruh pengumpulan paket terhadap kinerja TCP. Kita tahu bahwa pengumpulan paket menyebabkan tambahan delay pada paket, yang meningkatkan end-to-end Round Trip Time (RTT) dan Retransmission Time-Out (RTO), dan akibatnya menurunkan throughput TCP. Disisi lain, pengumpulan paket memperbaiki throughput TCP dengan beberapa cara, yaitu :
Pengumpulan paket dapat membantu TCP untuk bekerja pada congestion window (cwnd) yang besar. Tanpa pengumpulan paket, paket-paket yang hilang akan sering terjadi dan TCP menangani kehilangan ini dengan mekanisme fast recovery dan fast retransmit. Interval waktu yang pendek antara dua paket yang hilang membuat cwnd rendah karena nilai cwnd dibagi dua setiap ada paket yang hilang dan kemudian naik secara linier. Pada sisi lain, pengumpulan paket memungkinkan pengemasan banyak segmen TCP yang berhasil dikirimkan. TCP menemukan kembali paket yang hilang dengan mekanisme RTO, dimana cwnd akan turun ke nilai satu setelah RTO dan kemudian naik secara eksponensial pada slow start dan secara linier pada daerah congestion avoidance.
Pengumpulan paket dapat mempengaruhi pembentukan trafik dan mengurangi paket yang hilang. Sebagai contoh, pada full aggregation, ingress optikal switch hanya perlu untuk merutekan satu paket optik ke outgoing link setiap interval pengumpulan. Dengan kata lain, sifat burst trafik IP asalnya yang dipandang oleh switch optik telah diratakan.

Gambar berikut ini memperlihatkan pengaruh interval pengumpulan terhadap kinerja TCP. Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan membesarnya interval pengumpulan maka throughput TCP juga semakin besar.

Kinerja TCP terhadap interval pengumpulan

 User Datagram Protocol (UDP)
UDP menawarkan suatu layanan datagram tanpa koneksi yang menjamin entah pengiriman atau pengurutan paket-paket yang dikirimkan secara benar. Checksum data UDP bersifat opsional, yang menyediakan suatu cara untuk mempertukarkan data pada jaringan-jaringan yang sangat diandalkan tanpa perlu membutuhkan waktu pemrosesan atau sumber daya jaringan. UDP dipakai oleh aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan pengakuan tentang kuitansi data. Aplikasi tersebut secara khusus mentransmisikan sejumlah kecil data pada suatu waktu. Paket-paket yang disiarkan harus memakai UDP. Contoh layanan dan aplikasi yang memakai UDP adalah DNS, RIP, dan SNMP.

Hasil Simulasi Pengaruh Pengumpulan Paket Terhadap Kinerja UDP

Kemudian kita lihat pengaruh interval pengumpulan paket terhadap kinerja UDP. Seperti diperlihatkan pada gambar (a), throughput UDP tidak banyak mengalami perbedaan pada ketiga skema pengumpulan paket. Hal ini dikarenakan UDP merupakan protocol transport yang agresif dan selalu mencoba untuk menyedot bandwidth yang tersedia. Throughput juga semakin kecil dengan membesarnya interval pengumpulan.
Packet delay jitter adalah matrik kinerja yang lain yang perlu diperhatikan pada trafik UDP. Seperti ditunjukkan pada gambar (b), rata-rata delay jitter pada semua flow UDP akan semakin besar dengan membesarnya interval pengumpulan. Hal yang menarik adalah bahwa full aggregation dan per-class aggregation dapat mencapai delay jitter yang lebih rendah disbanding tanpa pengumpulan. Alasannya adalah bahwa dua skema ini membangkitkan paket-paket optik yang lebih besar dengan pengumpulan flow yang banyak.

Kinerja UDP terhadap interval pengumpulan : (a) throughput (b) packet delay jitter



Minggu, 17 Maret 2013

Hub dan Switch

Apa itu Hub dan Switch

Switch ialah sebuah perangkat keras yang memungkinkan terjadinya distribusi packet data antar komputer dalam jaringan dan mampu untuk mengenali topologi jaringan di banyak layer sehingga packet data dapat langsung sampai ke tujuan.
Hub ialah perangkat jaringan yang sederhana. Hub tidak mengatur alur jalannya data di jaringan, jadi setiap packet data yang melewati Hub akan dikirim (broadcast) ke semua port yang ada hingga packet data tersebut sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat membuat hub menjadi collisions dan memperlambat jaringan. (Hub juga sering dikenal dengan nama repeater)
Switch dan Hub sebenarnya memiliki fungsi yang sama, karena dengan menggunakan salah satu diantaranya kita tetap bisa membuat Jaringan Komputer, tapi penggunaan Switch akan lebih cepat daripada Hub apalagi bila jaringan yang kita punya sangat besar.



“Perbedaan Hub dan Switch” terletak dari bagaimana packet data / informasi yang dikirim kepada mereka diproses. Ketika data masuk atau datang ke Hub, Hub akan mengambil data tersebut dan akan mentransmisikannya ke setiap komputer yang terhubung ke Jaringan.
Tetapi lain halnya dengan Switch, ia akan menerima data tersebut dan hanya akan mengirimkannya ke komputer yang berkepentingan menerima data tersebut.
Penggunaan Switch akan memotong penggunaan bandwith jaringan anda secara signifikan, terutama bila kita memiliki jaringan dengan banyak komputer dan semuanya sibuk untuk mengirim dan menerima data disaat bersamaan. Keunggulan switch yang lain ialah data akan lebih aman dari aksi pencurian data dengan cara sniffer.

Berikut ini akan kita bahas Perbedaan antara Switch dengan HUB:
1. Pada sebuah HUB hanya memiliki satu collision control untuk semua port yang ada sedangkan switch setiap port memiliki colloision control sendiri-sendiri. (collision control yaitu pengontrol transmisi data atau informasi dalam kabel jaringan LAN agar tidak terjadi tabrakan data)
2. Pada HUB apabila semakin besar jumlah port yang disediakan maka akan semakin lambat proses transmisi data yang terjadi, sedangkan pada switch banyaknya jumlah port tidak membebani collision control karena setiap port memiliki collision control sendiri.
3. Port pada HUB hanya 4 sampai 12 port sedangkan switch lebih banyak portnya.
4. Jika dilihat dari segi keamanannya Switch lebih ketat keamanan nya dibandingkan HUB
5. Kecepatan transfer data switch jauh lebih cepat dibandingkan HUB 
6. Dilihat dari segi ekonomisnya sudah pasti hub lebih murah harganya dibandingkan dengan switch yang lebih mahal.
Perbedaan Hub dan Switch

Sabtu, 02 Maret 2013



MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA


   1.  Topologi bus
  






Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama laiN.
     See more at: http://www.it-artikel.com/2012/04/macam-macam-topologi-jaringan-komputer.html#sthash.76mcUFll.dpuf

       2. Kelebihan Topologi Bus
  1. Hemat kabel , pastinya kan hanya mengunakan 1 kabel tunggal.
  2. Layout kabel sederhana, karena hanya sejalur saja. Artinya lurus tinggal  kalo mau nambah atau megurangi workstation nga bingung mau di taruh di mana.
  3. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation  baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa menggangu workstation yang lain. 

Kekurangan Topologi Bus
  1. Deteksi dan Isolasi kesalahan sangat kecil.
  2. Kepadatan lalulintas pada jalur utama.
  3. Kelemahan dari topologi ini adalah apabila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami ganguan.
  4. Di perlukan Repeater untuk jarak Jauh.

 

 
   2.      Topologi Ring





Topologi Ring adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

   
      topologi jaringan ring memiliki kelebihan sebagai
berikut:
  • hemat penggunaan kabel
  • tidak memerlukan penanganan kabel
  • dapat mengatasi traffic yang padat
topologi ring juga memilki kekurangan sebagai berikut:
  • pengembangan jaringan terkesan kaku (susah)
  • kerusakan pada komputer (terminal) akan memutuskan semua jaringan
 

3. Topologi Star


 



         Topologi Star ialah topologi di mana semua kabel penyambung dari komputer akan masuk ke satu lokasi pusat, di mana semua akan disambungkan ke peranti yang dikenali sebagai hab.
Topologi star ini juga boleh dikembangkan untuk membentuk rangkaian yang dikenali sebagai topologi bintang hibrid iaitu sambungan dengan beberapa hab.
Kelebihan
  • Mudah untuk diubahsuai dan menambah komputer dalam bintang tanpa mengganggu rangkaian.
  • Baik pulih rangkaian mudah dilakukan di pusat bintang.
  • Satu komputer rosak tidak semestinya menjejaskan rangkaian.
  • Boleh menggunakan beberapa jenis kabel dalam rangkaian yang sama, dengan hab yang boleh menerima jenis-jenis kabel yang berlainan.
Kelemahan
  • Rangkaian tidak dapat berfungsi jika hab gagal berfungsi.
  • Memerlukan peranti di pusat bintang untuk rebroadcast atau tukarkan(switch) trafik rangkaian.
  • Harga lebih tinggi kerana semua kabel perlu ditarik daripada pusat.
 
 
    4.      Topologi Tree

 











             Topologi Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi Star. Seperti halnya Topologi Star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan.
              Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada topologi tree terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian lainnya terhubung melalui secondary HUB
        Kelebihan topologi Tree :
Secara umum kelebihan topologi tree sama dengan topologi star, yaitu:
- Pemasangannya relatif mudah, karena setiap alat atau computer hanya membutuhkan satu port I/O.
- Deteksi kesalahan cukup mudah.
- Kerusakan pada salah satu link tidak mempengaruhi sambungan yang lain, asalkan hub masih berfungsi.
- Adanya hub sekunder memungkinkan lebih banyak perangkat yang dapat tersambung ke sebuah hub sentral, sehingga menambah jarak jangkauan jaringan.

Kelemahan
topologi Tree :
-Secara umum kelemahan topologi tree sama dengan kelemahan topologi star.
-Jaringan topologi tree ini sangat tergantung pada pengendali pusat (hub). Tidak mungkin dilakukan komunikasi langsung dari satu computer ke computer lain, karena semua transmisi harus memalui hub.



     5.      Topologi Mesh

 
  

             Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.
 - See more at: http://khairul-anas.blogspot.com/2012/02/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan-10.html#sthash.Krj4yxlo.dpuf


      Kelebihan topologi MESH
1.Jika ingin mengirimkan data ke komputer tujuan, tidak membutuhkan komputer lain (langsung sampai ke tujuan)
2.Memiliki sifat robust, yaitu : jika komputer A mengalami gangguan koneksi dengan komputer B, maka koneksi komputer A dengan komputer lain tetap baik
3.Lebih aman
4.Memudahkan proses identifikasi kesalahan


Kelemahan topologi MESH
1.Membutuhkan banyak kabel
2.Instalasi & konfigurasi sulit
3.Perlunya space yang memungkinkan
 
 

 


 

Blogger news

Blogroll

About